JAMBI – Musim kemarau yang melanda Provinsi Jambi saat ini mengakibatkan ada sekitar 3.000 hektare lebih hutan dan lahan yang terbakar pada dua kabupaten yakni Muarojambi, Tanjungjabung Timur dan Tanjungjabung Barat.
Luasan Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Jambi terus bertambah dan saat ini, kebakaran lahan gambut di Desa Rantau Panjang, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi, masih belum padam dan berpotensi terus meluas hingga ke Kabupaten Tanjungjabung Timur.
Kebakaran lahan gambut dengan kedalaman 1-2 meter di Rantau Panjang ini, meluas hingga meliputi dua desa yakni Desa Rondang dan Desa Londrang. Berdasarkan analisis citra satelit Sentinel2 oleh Divisi GIS Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, pada akhir Agustus 2024, kebakaran di kawasan ini telah menghanguskan areal seluas 927 hektare.
Sementara itu data di Tanjungjabung Barat, kebakaran terpantau di Desa Pematang Buluh, Kecamatan Betara. Berdasarkan analisis citra satelit Sentinel2, terindikasi 120 hektare lahan telah terbakar. Lahan ini milik dua perusahaan perkebunan sawit, PT Artha Mulia Mandiri (AMM) dan PT Sungai Bahar Pasifik, di lahan gambut dengan kedalaman 2-3 meter.
Kebakaran yang menghanguskan hutan dan lahan di Provinsi Jambi kemungkinan besar masih terus berlanjut. Hal ini terindikasi dari titik api yang terus bermunculan di sejumlah wilayah.
“Kita berharap tim yang sedang bertugas mengendalikan kebakaran dapat bekerja dengan baik,” kata Sukmareni Koordinator Divisi Komunikasi KKI Warsi beberapa waktu lalu.
Kebakaran lahan yang ada di Kabupaten Muarojambi, telah berlangsung seminggu. Berbagai upaya telah dilakukan baik pemadaman darat oleh Tim Satgas Karhutla, BPBD, TNI, Polri, dan Manggala Agni, maupun water bombing.
Sementara itu Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Rachmad S.I.P dalam hal ini selaku Plh Dansatgas Karhutla Provinsi Jambi yang sudah empat hari turun langsung menangani Karhutla tersebut.
Setiap harinya Danrem bersama tim bergerak dari Posko menuju lokasi kebakaran melalui jalur sungai Batanghari menggunakan speedboat selanjutnya menggunakan perahu sampan dengan waktu sekitar 30 menit jarak tempuh 7 Km ke arah darat, menyisiri kawasan lahan Gambut yang terjadi kebakaran.
Bersama Dandim 0415/Jambi Letkol Inf Yoga Cahya Prasetya Kalak BPBD Kabupaten Muaro Jambi Ardanus dan Camat Kumpe ilir Bunyamin, Brigjen TNI Rachmad selama memantau penanganan Karhutla tak henti henti-hentinya memberikan instruksi dan motivasi kepada anggota pemadaman di lapangan.
Danrem juga mengatakan, penanganan pemadaman Karhutla ini tidak bisa satu pihak saja, harus koordinasi antar wilayah, bahu-membahu, gotong-royong dan sinergi semua pihak karena kondisi lahan gambut yang perlu penanganan serius, perlu dukungan dari semua stake holder khususnya perusahaan yang ada.
TNI bersama Polri dan unsur terkait akan terus berupaya dan terjun langsung bersama Tim untuk melakukan penangananan Karhutla ini,” terang Danrem.
Selain itu, Danrem 042/Gapu juga memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para relawan dari berbagai komunitas, serta masyarakat setempat yang sudah turut serta membantu pemadaman tanpa pamrih.
Sementara itu, masyarakat Desa Rantau Panjang juga sangat berterima kasih atas penanganan cepat Karhutla didesanya.
Apalagi dengan kedatangan Danrem yang langsung berbaur dengan masyarakat.
“Alhamdulillah, api ko sekarang lah padam, kini tu tinggal asap-asapnyo be. Apolagi bapak Danrem ikut sama-sama kami. Kami sangat senang” ujar Kades Rantau Panjang Datuk Ari dalam bahasa melayunya.
Adapun personel yang diterjunkan sebanyak lebih kurang 250 orang terdiri dari TNI-POLRI, BPBD, Manggala Agni, RPK masing-masing perusahaan, EWF, PHL, SJA, AMK, MPA dan warga masyarakat setempat. Diterjunkan juga 4 Helly Water Bombing dari Satgas Udara, 2 alat berat, mesin Water Intake, Sambuponti, Pompa air dan Pompa Apung.(JP01)
Discussion about this post