JAMBI – Jadi saksi sidang suap ketok palu pengesahan RAPBD Provinsi Jambi tahun anggaran 2017-2018, mantan Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli menyebutkan dirinya tidak memiliki pilihan hingga akhirnya menyetujui permintaan anggota dewan.
“Dengan terpaksa saya iyakan, karena saya tidak punya pilihan. Jika tidak saya iyakan maka RAPBD Provinsi Jambi tidak akan disahkan,” kata Zumi Zola didepan Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jambi Rabu (13/03/2024).
Dalam kesaksiannya, Zumi Zola menyebutkan pada awalnya dirinya tidak mengetahui adanya permintaan uang suap tersebut, sehingga akhirnya almarhum. Zoerman Manap menelpon dirinya dan ingin mengajak bertemu.
“Waktu itu, alm menelpon saya menanyakan dan mau ketemu, tapi saat itu saya sedang berada di Jakarta dan beliau langsung menanyakan Afif dan saya bilang Afif di Jambi dan alm langsung menyuruh Afif untuk menemuinya,” kata Zola.
Selanjutnya, pasca Zola di Jambi dirinya baru mendapatkan informasi dari saudara Afif tentang hasil pertemuan dirinya bersama alm. Zoerman Manap.
“Ketika saya di Jambi, Afif menyampaikan kepada saya bahwa adanya uang permintaan suap Ketok Palu. Saya bilang ke Afif, bisa tidak disampaikan kepada mereka untuk di nego, karena saya pikir anggota dewan ada 55 orang. Yang jelas uang tersebut sangat besar dan saya tidak punya uang,” jelasnya.
Kemudian, kata Zola dirinya terdiam ketika mendengar informasi itu dan dirinya langsung bertanya-tanya dan meminta masukan dari orang-orang terdekatnya.
Ditanyakan nominal permintaan anggota dewan tersebut, Zola menyebutkan dirinya tidak hapal besar nominal tersebut tapi yang pasti setiap anggota itu mendapatkan Rp 200 juta.
“Tapi yang saya ingat pimpinan porsinya berbeda dan lebih besar,” ungkapnya.
Zola juga mengatakan pada saat sebelum rapat pari purna dimulai Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi, Cornelis Buston datang menuinya.
“Saya ingat berdasarkan BAP saya, Cornelis Buston meminta langsung dengan saya di ruang dinas saya sebelum sidang paripurna dimulai dan itu sangat singkat sekali,” tuturnya.
Zumi Zola mengaku dirinya sempat bimbang dan tidak ingin menyetujui permintaan para dewan namun saat itu pas waktu makan siang dirinya ditemui oleh Almarhum Zoerman Manap.
“Sewaktu itu jam makan siang, saya menuju mobil tidak lama almarhum menghampiri saya. Saya kira beliau datang sebagai om jadi ada nada penekanan dari beliau yang saat itu beliau mengatakan “bahwa ini kalau tidak dipenuhi (uang suap ketok palu,Red) janji saya kepada masyarakat bisa tidak terpenuhi coba dipikirkan,” kata zola.
“Sebetulnya yang saya harapkan program saya bisa jalan, soalnya setiap saya dilapangan saya ditagih masyarakat. Masyarakat tidak mengerti politik namun yang mereka tahu ketika saya sudah terpilih menjadi gubernur mau tidak mau janji harus ditepati,” kata Zumi Zola.(JP01)
Discussion about this post