KANO – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan Asosiasi Produksi Kelapa Sawit Nasional Nigeria (NPPAN) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) yang bertujuan untuk memperkuat kerjasama dan memperluas pasar ekspor minyak sawit Indonesia di Nigeria.
Penandatanganan MoU ini berlangsung di tengah rangkaian Festival Indonesia Expo yang digelar di Afficient Event Center, Kano, Nigeria pada Jumat (23/8).
Penandatanganan MoU ini menjadi langkah penting dalam upaya meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Nigeria, khususnya di sektor kelapa sawit, demikian keterangan resmi yang diterima GAPKI.
Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono, menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat kerjasama dengan Nigeria.
“MoU ini merupakan tonggak penting dalam hubungan perdagangan kedua negara. Kami berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan industri kelapa sawit di Nigeria dan menjalin kerjasama yang saling menguntungkan. Diharapkan MoU ini juga mendorong hubungan bilateral kedua negara ke depannya,” katanya.
Festival Indonesia Expo merupakan acara yang diinisiasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Nigeria yang dibuka oleh Duta Besar RI untuk Nigeria, Usra Hendra Harahap, di Afficient Event Center, Kano State, yang merupakan negara bagian dengan populasi terpadat di Nigeria.
Salah satu kegiatan dalam acara expo tersebut adalah melakukan studi banding ke pabrik pengisian dan pengemasan minyak goreng yang berada di Kano Free Trade Zone (KFTZ).
Dalam kunjungannya ke KTFZ, delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Kepala Kanselerasi KBRI, Fahmi Aris Innayah serta Ketua Asosiasi Pedagang Kano Kascote Exco, Hassan Tahir Yaro, memperoleh sambutan hangat dari Direktur KFTZ Muazu Musa Sahabi.
Muazu menyambut baik MoU yang dilakukan oleh GAPKI dan juga NPPAN untuk mengembangkan industri sawit di Nigeria. Muazu menegaskan komitmennya untuk memfasilitasi investasi yang masuk dengan menawarkan timbal balik yang dilengkapi berbagai macam kemudahan.
“Pengurangan pajak, pembebasan PPN, bebas bea impor, serta jaminan keamanan tambahan merupakan hal yang akan diberikan bagi investor yang berinvestasi di Free Trade Zone di Kano,” kata Muazu.
Saat ini, total ekspor produk sawit Indonesia ke Afrika mencapai 4,2 Juta ton pada tahun 2023, dengan 94 ribu ton di antaranya dikirim ke Nigeria.
Angka ini menunjukkan potensi besar untuk peningkatan, terutama mengingat kebutuhan minyak sawit di Nigeria yang terus berkembang dan posisinya sebagai jalur perhubungan perdagangan utama di Afrika.
Immanuel Lingga, Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lagos, menggarisbawahi bahwa keterlibatan Indonesia dalam industri kelapa sawit di Nigeria tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan petani lokal tetapi juga memperkuat citra positif kelapa sawit di pasar global, terutama dalam menghadapi tantangan dari kampanye negatif di pasar Eropa.(JP01)
Discussion about this post