Jambipos, Jambi – Dinas Perkebunan Provinsi Jambi terus mendorong para petani kelapa sawit di daerah untuk menggunakan bibit sawit yang unggul dan bersertifikat agar hasil panennya juga dapat dengan maksimal.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Agus Rizal menjelaskan di Jambi saat ini sebanyak 600 ribu hektare tanaman sawit produktif namun dari jumlah tersebut ternyata 50 persen tidak mengunakan bibit unggul atau bersertifikat.
“Dari 600 ribu hektare lahan sawit di Provinsi Jambi ada sebanyak 50 persen atau 300 ribu hektare bibit sawitnya tidak bersertifikat,” katanya.
Dia mencontohkan seperti di Kabupaten Tanjungjabung Timur, disana masyarakatnya kebanyakan tidak mengunakan bibit sawit yang bersertifikat, dilihat harganya jauh sekali dengan harga daerah lainnya dan disana banyak yang mengunakan bibit sawit asal.
“Ada juga buah yang jatuh dari pohon terus tumbuh dicongkelin dan dipindahkan,” katanya.
Padahal untuk mendapatkan bibit yang unggul atau berkualitas harus dikawinkan khusus antara pohon jantan namanya ‘fisifera’ dan betina namanya ‘dura’ barulah dapatnya bibit unggul seperti ‘tenera’.
Dia menjelaskan, dari 300 ribu hektar yang mengunakan bibit tidak bersertifikat tersebar hampir merata di wilayah Provinsi Jambi, seperti di Kabupaten Batang Hari, Muaro Jambi, dan lainnya.
“Yang lumayan banyak mengunakan bibit bersertifikat itu ada di Kabupaten Tanjungjabung Barat, karena pengusaha kebun disana kebanyakan orang asal Sumatera Utara dan mereka sudah mengerti sekali soal benih sawit,” katanya.
Perbedaan bibit sawit yang bersertifikat dengan yang tidak bersertifikat terletak pada kadar minyak dalam buah kelapa sawit.
Untuk memberikan wawasan kepada petani sawit pentingnya mengunakan benih sawit unggul, Dinas Perkebunan Jambi ada timnya yang melakukan sosialisasi kelapangan agar mengunakan benih kelapa sawit yang bersertifikat.
“Di Jambi saat ini sudah banyak penangkar, ada sekitar 57 penangkar yang bersertifikat, pasti bibitnya tenera semunya, dan dua tahun sudah buah. Tapi kalau yang tidak bersertifikat empat tahun belum tentu buah,” kata Agus Rizal.(JP-Red03)
Discussion about this post