Jambipos, Jambi-Faktor pendorong anak-anak melakukan tindak pidana, meliputi karena faktor kemiskinan (ekonomi), putus sekolah, kurangnya perhatian orangtua, rasa ingin tahu, salah pengertian, perlakuan salah dari keluarga, dan keluarga yang tidak harmonis.
Hal itu dikemukakan oleh Dosen Prodi Psykologi Universitas Jambi, Dessy Pramudiani S.Psi, M.Psi, pada acara Pertemuan Kemitraan Program Inklusi yang diselesaikan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Jambi, Kamis, (11/08/2022) di Hotel Odua Weston Jambi.
Selain faktor pendorong tersebut, lanjut Psikolog SENTRA Aliyatama Jambi, juga adanya faktor penarik, meliputi globalisasi lingkungan dengan adanya kemajuan dan perkembangan dunia teknologi komunikasi, tekanan kelompok dan media massa serta Medsos.
“Faktor-faktor pendorong dan penarik terkait juga dengan masalah psikologi personal dan penyesuaian diri yang terganggu pada diri anak. Anak akan mencari kompensasi di luar lingkungan keluarga untuk memecahkan problem mereka,” ujar Dessy yang juga menjabat Wakil Ketua Himpunan Psikolog Jambi ini.
Kenapa anak dan remaja melakukan kenakalan, tambah Psikolog berwajah cantik ini, hal ini didorong oleh konflik batin sendiri. Sehingga menyebabkan tingkah laku mereka agresif, implusif, dan cenderung primitif.
“Penyebab lainnya bisa juga pengaruh peranan sosial dan internalisasi yang keliru, misalnya nonton pornografi,” bebernya. Hal lainnya, bisa juga kondisi sekolah yang kurang menarik bagi anak, sehingga anak mencari perhatian di luar sekolah terpengaruh dengan pergaulan bebas. (JP-Drs Arwani)
Discussion about this post