JAMBIPOS – Gubernur Al Haris mengakui jumlah penduduk miskin di Provinsi Jambi pada 2023 tercatat sebanyak 260,68 ribu orang atau mengalami penurunan 3,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Jumlah penduduk miskin di Jambi pada 2023 sebanyak 260,68 ribu atau turun 3,1 persen jika dibandingkan 2022 yaitu sebesar 283,82 ribu orang atau 7,7 persen,” kata Al Haris, saat membuka dan memberikan sambutan Rakor Camat se-Provinsi Jambi, Kamis (28/12/23)
Gubernur juga memaparkan kondisi makro ekonomi Provinsi Jambi dan kabupaten/kota se-Provinsi Jambi berdasarkan data Badan Pusat Statistik, untuk pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi terus meningkat dimana Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada 2020 minus 0,44 persen, kemudian pada 2021 menjadi positif 3,66 persen dan laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi dilihat dari Year on Year pada Triwulan III Tahun 2023 sebesar 4,90 persen.
“Dalam situasi dunia dan kondisi cuaca yang semakin tidak menentu, Alhamdulillah, berkat sinergisitas dan kolaborasi semua pemangku kepentingan, laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi terus mengalami kenaikan positif,” papar Gubernur Jambi Al Haris pada acara Rakor Camat se-Provinsi Jambi.
BPS juga mencatat jumlah penduduk miskin ekstrem Provinsi Jambi pada 2023 sebesar 0,81 persen, turun dibandingkan 2022 sebesar 1,16 persen dan untuk tingkat pengangguran menurun menjadi 4,53 persen pada 2023.
Sedangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jambi membaik pada 2023 dengan angka 73,73, naik 0,62 poin dibandingkan 2022 sebesar 73,11. IPM Provinsi Jambi selama tahun 2016 – 2023 terus mengalami peningkatan dan masuk dalam kategori tinggi.
“Kita harus berupaya maksimal agar IPM ini terus meningkat dan bisa masuk dalam kategori sangat tinggi,” jelas Gubernur Al Haris.
Sementara itu dihadapan para camat target penurunan stunting Provinsi Jambi pada 2023 menjadi 14 persen, dari kondisi 18 persen pada 2022. Stunting Provinsi Jambi masuk peringkat tujuh terendah se-Indonesia berkat kerja keras dan kerja sinergis dari semua pemangku kepentingan.
“Saya berharap semua pihak semakin meningkatkan kolaborasi dan sinergisitas, tidak hanya terfokus pada penurunan stunting, namun juga mengupayakan program kerja untuk mencegah terjadinya stunting di Provinsi Jambi,” kata Al Haris.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Al Haris juga meminta para Camat se-Provinsi Jambi untuk terus mendorong realisasi Program Dumisake dan seluruh program/kegiatan pembangunan yang ada di kecamatan, serta turut mengawasi pelaksanaannya, sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku.
“Saya minta para Camat untuk terus realisasikan Program Dumisake dan seluruh program serta kegiatan pembangunan yang ada di kecamatan, untuk terus turut mengawasi pelaksanaannya, sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku,” kata Haris.
Gubernur Al Haris mengungkapkan, meskipun berdasarkan Tingkat Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) per provinsi, Indeks Kerawan Pemilu Provinsi Jambi termasuk dalam urutan ke-4 daerah paling tidak rawan se-Indonesia. Untuk itu diminta seluruh pihak saling bersinergi dan berkolaborsi menjaga agar situasi tetap terus kondusif.
“Saya minta seluruh pihak saling bersinergi dan berkolaborasi untuk menjaga agar situasi kondusif ini terus terjaga demi mewujudkan Pemilu dan Pilkada Serentak yang aman, damai, jujur dan adil, demi memilih pemimpin-pemimpin dan legislatif yang akan membawa negeri ini ke arah yang jauh lebih baik,” kata Gubernur Al Haris.
Selain itu Gubernur juga berharap para camat proaktif memastikan validitas dan pembaharuan data pemilih di wilayah masing-masing.
“Saya berharap agar camat terus mendukung suksesnya pelaksanaan Pemilu dan Pilkada 2024, camat lebih aktif memonitor pelaksanaan pembangunan di kecamatan masing-masing, kemudian camat senantiasa mendorong dan memelihara situasi aman dan rukun dalam kehidupan masyarakat, turut mendorong capaian penanggulangan stunting, mencapai target penurunan stunting Provinsi Jambi,” pungkas Gubernur Al Haris.(JP01)
Discussion about this post