JAMBI – Gubernur Jambi Al Haris mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi telah berhasil menjaga kestabilan pembangunan dan bidang lainnya sehingga diperlukan perencanaan yang matang untuk menyusun program selanjutnya.
Hal itu disampaikan Al Haris, di Jambi Kamis saat memberikan sambutan pada acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Jambi Tahun 2025 dengan Tema “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan dalam Rangka Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Hijau di Provinsi Jambi”.
Dalam Musrenbang RKPD tersebut, gubernur mengatakan bahwa penyusunan RKPD merupakan momen penting dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah Provinsi Jambi. Musrenbang ini dalam rangka menyepakati permasalahan pembangunan, prioritas, arah kebijakan serta penyelarasan program pembangunan daerah dengan program pembangunan nasional.
Pada kesempatan Al Haris juga memberikan gambaran singkat mengenai kondisi makro Provinsi Jambi yakni pada 2023 bahwa ekonomi Provinsi Jambi mengalami pertumbuhan sebesar 4,66 persen yang didorong oleh pertumbuhan seluruh lapangan usaha. Lapangan usaha juga mengalami pertumbuhan tertinggi dari sisi produksi adalah jasa perusahaan sebesar 16,84 persen sedangkan sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai komponen konsumsi non profit yang melayani rumah tangga sebesar 10,31 persen.
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2023 berhasil diturunkan jadi 4,53 persen dari kondisi sebelumnya Agustus 2022 sebesar 4.59 persen, demikian juga dengan persentase penduduk miskin yang berhasil diturunkan pada September 2022 sebesar 7,7 persen jadi 7,58 persen pada Maret 2023. Untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga mengalami peningkatan yang sebelumnya sebesar 72,14 persen tahun 2022 meningkat pada tahun 2023 menjadi 73,73 persen.
Al Haris juga mengatakan bahwa perbaikan seluruh indikator makro tersebut tidak terlepas dari keberhasilan Pemerintah Provinsi Jambi dalam menjaga kestabilan dan pemprov berhasil menjaga kestabilan tingkat inflasi diangka 3,22 persen tahun 2023 yang lalu. Kenaikan terjadi pada seluruh dimensi, dengan kata lain terjadi perbaikan dari sisi pendidikan, kesehatan dan perekonomian masyarakat Provinsi Jambi secara umum.
Gubernur mengatakan terkait program pembangunan di tahun 2025 mendatang akan mengangkat tiga isu strategis yaitu ketimpangan antar wilayah dan pendapatan, daya saing daerah, serta resiliensi terhadap bencana dan perubahan iklim. Menanggapi isu-isu strategis tersebut, Pemprov Jambi telah menjabarkan dalam lima prioritas pembangunan daerah, yakni Peningkatan Produktivitas Daerah, Pembangunan Sosial Budaya, Peningkatan dan Pemerataan Infrastruktur Daerah, Peningkatan Kualitas Hidup, dan Tata Kelola Pemerintahan.
Al Haris juga mengajak para Kepala Perangkat Daerah untuk terus berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menyusun perencanaan yang berkualitas sehingga kedepan diharapkan penyusunan memiliki indikator yang jelas, terukur dan memiliki daya ungkit. Perencanaan tidak perlu terlalu banyak namun harus memiliki nilai strategis dan bermanfaat bagi masyarakat.
Sementara itu Kepala BPSDM Kementerian Dalam Negeri Dr Sugeng Hariyono mengungkapkan, Pemprov Jambi telah berhasil melakukan sinkronisasi dalam upaya mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kondisi IPM yang meningkat menjadi 73,73 persen, Gini Rasio tertinggi di Sumatera, penurunan angka kemiskinan sebesar 7,58 persen, tingkat pengangguran menurun sebesar 0,09 persen. Ini merupakan bukti Pemprov Jambi berhasil melakukan upaya akselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Sugeng Hariyono.
Sementara itu Inspektur Utama Kementerian PPN/Bappenas Trisacti Wahyuni memberikan rekomendasi prioritas pembangunan Provinsi Jambi berdasarkan Tema dan RKP tahun 2025. Provinsi Jambi memiliki tiga prioritas dalam upaya percepatan pertumbuhan ekonomi, pertama Sumber Daya Manusia berkualitas yang berdaya saing dan produktif, kedua Infrastruktur untuk meningkatkan produktivitas, Ketiga pertumbuhan ekonomi yang ciptakan lapangan pekerjaan berkualitas, menurunkan ketimpangan dan penciptaan produk ramah lingkungan.(JP01)
Discussion about this post