Jambipos, Jakarta-Hingga saat ini, Komnas HAM belum bisa menjadwalkan pemeriksaan terhadap Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo. Begitu juga dengan istri Ferdy Sambo Putri Candrawati, Komnas HAM belum bisa melakukan pemeriksaan. Terkait dengan tewasnya Brigadir Nopryansyah Yosua Hutabarat di rumahnya.
Menurut, Ketua Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan, saat ini, dirinya belum bisa melakukan pemanggilan Ferdy Sambo dan Istrinya Putri Candrawati.Pasalnya, proses pemeriksaan yang dilakukan oleh Komnas HAM secara bertahap.
“Belum, karena kalau mengikuti langkah-langkahnya Komnas HAM, bertahap,” kata Anam kepada wartawan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, dikutip dari pojoksatu.com
Dengan tegas, Anam memastikan semua pihak yang terlibat dalam kasus penembakan Brigadir Yosua akan dipanggil ke Komnas HAM.
Kata Anam, Itu juga termasuk Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawati akan dipanggil oleh Komnas HAM. Atas peristiwa tersebut, Komnas HAM juga akan mengumumkan kepada publik pemeriksaan apa yang dilakukan setiap harinya.
“Bagi Komnas HAM siapa pun yang dipanggil pasti akan diumumkan, kan prosesnya begitu terus enggak hanya kasus ini,” tutur Anam.
Untuk diketahui, Komnas HAM telah memeriksa tujuh ajudan Ferdy Sambo termasuk Bharada E aktor utama dalam baku tembak itu. Komnas HAM menyampaikan hasil investigasinya terkait tewasnya Brigadir Nopryansyah Yosua Hutabarat.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyebutkan bahwa Brigadir Nopryansyah Yosua Hutabarat ditembak dari jarak dekat. “Kalau dari karakter luka, jaraknya memang tidak terlalu jauh,” ujarnya kepada wartawan di Komnas HAM.
Anam menyebutkan, bahwa kesimpulan jenis luka Brigadir Nopryansyah Yosua Hutabarat tersebut juga berdasarkan hasil laporan tim Forensik Polri.”Kalau ada lebam mayat tipis atau tebal, itu sangat kelihatan, kami ditunjukkan itu oleh tim Forensik Polri,” ucapnya.
Kemudian, lanjut Anam, Komnas juga ditunjukkan titik-titik lubang luka yang ada di tubuh Brigadir Nopryansyah Yosua Hutabarat akibat baku tembak itu. “Kami juga ditunjukkan tanda lubang luka, terus kami ditunjukkan bagaimana mekanisme kerja mereka dalam menyakiti,” ungkapnya. (JP****)
Discussion about this post