JAMBI – Diduga Kepala desa di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi melakukan pemotongan Dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) melalui Dana Desa (DD) dan tidak terima dengan keputusan oknum kepala desa tersebut, 16 orang masyarakat Desa Lubuk Kepayang Kecamatan Air Hitam kabupaten Sarolangun Jambi mendatangi perwakilan media atau jurnalis setempat.
“Kami minta diberitakan oknum kepala Desa (Kades) Lubuk Kepayang berinisial I terkait patong BLT Dana Desa dan minta juga kepada aparat penegak hukum untuk meneriksa oknum tersebut,” kata sumber dipercaya merupakan salah satu tokoh masyarakat setempat.
Sangat disayang oknum kades I saat dikonfirmasi wartawan melalui handphonenya tidak memberikan komentar hanya memberi jempol juga berulang kali dihubungi nada berdering tapi tidak diangkat teleponnya. Dalam hal ini masyarakat merasa tidak terima dan langsung membuat surat tertulis yang sudah ditanda tangani yang isinyamenyatakan tidak terima BLT dipotong.
Tokoh masyarakat itu mengatakan, kedatangan puluhan warga Desa Lubuk Kepayang untuk menyampaikan keluhan mereka terkait Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diduga dipotong oleh oknum kepala desa.
“Jadi, itu keluhannya mereka sehingga datang menemui anggota menemui awak media Jambipos.com untuk dipublikasikan atas potongan itu,” katanya.
Menurut keterangan warga penyaluran BLT di Desa Lubuk kepayang dilakukan sebanyak dua kali pada THN/2023/2024 selama 6 dari Januari sampai Juni, 2024 dan sebetulnya satu kali terjadi pada 2023 mereka seharusnya menerima BLT tersebut senilai Rp900 ribu namun, yang diterima hanya dua kali pada bulan 6, secara bervariasi senilai Rp750 ribu.
Menurut warga berinsial DAR (63) mengatakan seharusnya kami terima kami terima BLT DD sebesar Rp900 ternyata di kasih Rp750 ribu dimana kami dipotong sebesar Rp150 ribu.
Mereka sudah bertandatangan lebih dulu, tetapi uangnya tidak diberikan kepada penerima seutuhnya. sehingga itu yang menjadi polemik saat ini.(JP05)
Discussion about this post