JAMBI – Pujian dari pengamat hingga kritikan anggota DPRD Provinsi Jambi mewarnai HUT Provinsi Jambi ke-67 tahun 2024 yang jatuh pada 6 Januari.
Kritikan untuk membangun Provinsi Jambi lebih baik disampaikan Kemas Alfarabi anggota Komisi I DPRD Provinsi Jambi dari fraksi PKB yang berharap kepada pemerintah melalui Gubernur Jambi Al Haris untuk bisa menyelesaikan tiga persoalan yang dinilainya belum bisa terselesaikan.
Dia mengatakan dalam rangka HUT Provinsi Jambi ke-67 tahun 2024, berharap tiga persoalan yang harus diperhatikan yakni pertama masalah infrastruktur dimana kita semua bergembira menyambut realisasi pembangunannya seperti jalan tol ‘Baleno’ (Betung-Tempino) yang rencana akhir tahun ini sudah dioperasionalkan namun setelah exit tol pada KM 17 ke arah Jambi sebaiknya di perlebar ruas jalannya.
Hal ini berdasarkan pantuannya dilapangan bahwa di Simpang Pal 10 harus diantisipasi dari sekarang agar nanti tidak terjadi penumpukan kendaraan degan membangun ‘flyover’ serta diarahkan ke Kawasan Industri (KI) dalam pembangunan infrastuktur yang anggarannya besar harus dipertimbangkan dampaknya untuk seluruh kabupaten jangan hanya bermanfaat hanya satu atau dua kecamatan saja.
Kedua pemerintah harus lebih memperhatikan penciptaan lapangan kerja yang selama ini hanya mengirim bahan mentah ke luar, harusnya diolah di Jambi keluar sudah menjadi bahan baku atau bahan jadi, misal membangun pabrik kelapa sawit, pabrik karet untuk memproduksi ban, pabrik batu bara dan lainnya yang bisa membuka puluhan ribu tenaga kerja.
Kemudian yang ketiga untuk anggaran pembangunan yang bernilai fantastis seharusnya memperhitungkan timbal balik dan multiflyer effect, misal pembangunan pelabuhan nantinya akan menguntungkan secara ekonomi atau membangun transportasi publik dan nantinya juga akan mendapat keuntungan benefit serta tidak membangun dengan anggaran besar tetapi tidak ada keuntungan ekonomi dari pembangunan tersebut, kata Kemas Alfarabi Alumni MH UGM itu.
Sementara itu pujian dari pengamat disampaikan Ekonom Universitas Jambi (Unja) Muhammad Ridwansyah yang mengatakan jelang peringatan HUT ke-67 Provinsi Jambi, telah banyak kemajuan yang dirasakan masyarakat. Di bawah kepemimpinan Gubernur Jambi Al Haris dan Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani.
Beberapa faktor kemajuan pembangunan serta pertumbuhan ekonomi membaik menurut dosen Fakultas Ekonomi Unja Muhammad Ridwansyah memaparkan indikator-indikator yang dimaksud.
Mulai dari turunnya angka kemiskinan ekstrim, indeks pembangunan manusia yang meningkat sampai menurunnya angka pengangguran.
Dalam beberapa pembahasan terkini mengenai lanskap ekonomi Provinsi Jambi, tambah Muhammad Ridwansyah, muncul kritik bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi tidak berkualitas.
“Saya akan memberikan gambaran secara objektif berbagai indikator makro pembangunan dan inklusivitas perekonomian Provinsi Jambi, sehingga publik mendapat informasi yang objektif berdasarkan data dan analisis yang telah saya dilakukan,” jelasnya.
Berdasarkan laporan BPS (2023), lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Transportasi dan Pergudangan (16,92 persen). Lapangan usaha berikutnya yang tumbuh relatif tinggi (di atas 10 persen) adalah Jasa Perusahaan (15,13 persen); serta Pengadaan Listrik dan Gas (11,66 persen).
Sementara Pertambangan dan Penggalian sebesar 7,82 persen, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (tumbuh 5,41 persen); dan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (5,00 persen).
Dari sisi pengeluaran, sumber pertumbuhan hingga triwulan didominasi oleh komponen net ekspor (dengan pertumbuhan 4,67) atau memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 89,46 persen. BPS Provinsi Jambi merilis, kinerja ekspor Provinsi Jambi pada bulan Juni 2022 melesat naik 20 persen lebih ke angka 308,45 juta USD jika dibandingkan dengan nilai ekspor Mei 2022 yang hanya sebesar 255,46 juta USD.
Komponen konsumsi Rumah Tangga juga menunjukkan kinerja yang positif, dengan pertumbuhan sebesar 1,33 persen atau memberikan kontribusi sebesar 25,47%, sementara Pengeluaran Pemerintah tumbuh sebesar 0,73% dengan kontribusi sebesar 13,98 persen. Kendati pada triwulan I/2022 mengalami kinerja yang positif, namun pada triwulan IV/2022, komponen investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) y-on-y mengalami kontraksi sebesar 1,52 persen.
Sementara, garis kemiskinan pada September 2022 tercatat sebesar Rp585.950,-/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp443.292,- (75,65 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp142.658,- (24,35 persen).
“Hasil penelusuran data BPS, Indikator Makro Sosial Ekonomi Provinsi Jambi Triwulan I-2023 menunjukkan angka pengangguran akibat Covid 19 hingga Februari 2022 mencapai 6.100 orang. Diharapkan, pada periode 2023 perekonomian masyarakat sudah kembali normal, sehingga kondisi baik P1 maupun P2 mengalami perbaikan yang signifikan,” jelas Muhammad Ridwansyah.
Provinsi Jambi telah menunjukkan adaptabilitas yang cukup kuat dan memprioritaskan pertumbuhan yang inklusif. Terakhir, diharapkan Provinsi Jambi dapat menerapkan program dan kebijakan sosial untuk memastikan bahwa manfaat pertumbuhan ekonomi didistribusikan secara adil.(JP01)
Discussion about this post