JAMBI – Universitas Islam Negeri Sultan ThahaSaifuddin (UIN STS) Jambi berduka sedalam dalamnya atas peristiwa dialami oleh salah satu Mahasiswinya yang berinisil SAS (21) yang wafat pada Minggu (14/7/24) sekira pukul 22.00 WIB.
SAS belakangan disebut-sebut adalah mahasiswi UIN STS Jambi yang wafat di kawasan Bank Jambi, Jalan A. Yani, Nomor 18, Telanai Pura, Kota Jambi.
Pada saat menyampaikan sambutan dalam rapat pimpinan yang dihadiri para wakil rektor, para dekan, dan seluruh pejabat lainnya, Rektor UIN STS Jambi, Prof. Dr. Asad, M. Pd., tak kuasa menahan kesedihannya yang mendalam begitu mendapat informasi tersebut. Dia sangat merasa terpukul dan sedih.
“Bapak/ibu yang hadir rapat tentu sudah mendapat informasi ini. Kita tentunya yang hadir di sini (pada saat bersama, red) bersama para semua civitas academica sangat merasa kehilangan dan berduka sedalam-dalamnya. Semoga ke depan kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. Kita minta semua pejabat terkait menelusuri informasi ini lebih lanjut,” katanya.
Dalam pertemuan itu, Rektor juga langsung menginstruksikan kepada para dekan segera mengambil langkah strategis dengan mendorong semua ketua dan sekretaris program studi untuk lebih aktif dalam mendidik dan mengawasi mahasiswa.
Termasuk juga peran pembimbing akademik, kata Rektor, harus diperkuat. Peran pembimbing akademik tidak hanya soal berkaitan dengan nilai, tapi juga menjadi teman yang baik mahasiswanya.
Sehingga bisa berperan aktif untuk mengarahkan dan membimbing tiap mahasiswa untuk menyalurkan berbagai prestasi dan keahliannya.
“Saya terus terang sejak informasi yang saya peroleh terus berpikir dan terus menerus merenung sampai sekarang ini. Saya minta dari mulai rektorat dan juga di level dekan hingga ke program studi untuk lebih berperan aktif. Kita harus lebih maksimal, intensif dan lebih interaktif lagi mahasiswa. Kita semua juga harus sering mendengar komentar maupun curhat dari mahasiswa,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Rektor juga berharap kepada semua pejabat untuk bisa memberikan pelayanan yang terbaik dengan mahasiswa.
Termasuk juga selalu aktif membantu mahasiswa apabila memiliki kendala dalam perkuliahan.
“Teruslah memberikan pelayanan yang terbaik. Kita tidak boleh lagi menyulitkan mahasiswa. Saya juga meminta agar kepada dekan dan ketua prodi untuk segera memanggil bila ada mahasiswa yang belum juga selesai kuliah. Segera panggil mahasiswa yang belum selesai bila sudah melewati semester 10,” katanya. (*)
Discussion about this post