Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi mengeluarkan surat edaran tidak meresepkan obat obatnya dalam bentuk sediaan cair atau serupa (sirup) untuk pasien anak.
“Berdasarkan surat dari Kementerian Kesehatan RI perihal kewajiban penyelidikan epidemiologi dan pelaporan khusus gangguan gagal ginjal akut atipikal atau atypical progressive acute kidney injury pada anak, maka kami melarang dokter meresepkan obat sirup,” kata Direktur RSUD Raden Mattaher Jambi, DR dr Herlambang Sp.OG-KFM, Jumat.
RSUD Raden Matteher Jambi telah mengimbau kepada seluruh tenaga kesehatan dokter umum, spesialis dan dokter sub spesialis di rumah sakit ini untuk sementara tidak meresepkan obat obatan dalam bentuk sediaan cair atau serupa, sampai dilakukan pengumuman resmi dari pemerintah, sesuai ketentuan peraturan perundangan undangan.
Herlambang juga mengatakan selanjutnya untuk kasus kasus baru seperti ini, kita harus berkordinasi dengan dinas kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia dalam rangka edukasi kepada masyarakat dan promkes.
Sebelumnya di Jambi beberapa hart lalu memang ada dua orang anak-anak berusia 8 dan 2 tahun warga Kota Jambi meninggal dunia setelah di diagnosa oleh dokter mengalami gejala kasus gagal ginjal akut misterius atau ‘Acute Kidney Injury of Unknown Origin’.
Kedua anak itu memang sempat dirawat intensif di RSUD Raden Mataher Jambi hingga kemudian meninggal dunia,
Untuk kedua pasien anak-anak ini, mereka sempat dirawat dan untuk pasien kasus AKI Unknown ini yang sudah kita lakukan perawatan dua orang dimana satu kasus itu sudah sempat dicuci darah sebanyak lima kali dan pasien nya itu meninggal.
Sementara itu Wakil Direktur Pelayanan RSUD Raden Matter Jambi dr Anton menyebutkan jika saat ini pihaknya belum bisa memastikan kasus gagal ginjal akut misterius atau AKI Unknown ini sangat mulai banyak dialami oleh anak-anak.
Tim medis rumah sakit Jambi telah melakukan koordinasi dengan beberapa teman-teman dokter di Jakarta dan Bandung untuk mengetahui penyebab penyakit ini mulai menyerang anak-anak.
“Jadi kalau untuk penyebab pasti saat ini sedang diteliti dan saya juga sudah berkoordinasi sama teman medis di Jakarta dan Bandung yang saat ini juga penyebab pasti belum diketahui, namun kita baru menemukan kasus ini dengan gejala awal pasien sempat demam, dan air kencingnya sedikit atau sama sekali tidak ada,” katanya.
Seorang anak berusia 8 tahun warga Kota Jambi di diagnosa alami kasus gagal ginjal akut. Anak itu dibawa ke RSUD Jambi dengan gejala awal alami keluhan buang air kecil atau BAK.
Keluhan BAK itu juga sedikit mengalami nyeri di seluruh lapang perut hingga pasien dilakukan cek laboratorium.
Dari hasil laboratorium, pasien diminta untuk dilakukan perawatan intensif, setelah dirawat pasien kemudian di akan dirujuk ke RSUP DR Moch Husein Palembang lantaran alami gejala ginjal akut.
Sambil menunggu pasien dirujuk, pihak RSUD Jambi kemudian memindahkan pasien keruangan PICU lantaran mengalami tingkat kesadaran yang berkurang hingga diberikan alat bantu pernapasan lalu meninggal dunia.
Selanjutnya pasien kedua, merupakan anak perempuan warga Kota Jambi berusia dua tahun. Dimana pasien mengalami gejala awal yang hampir sama namun diserta muntah selama empat hari berturut-turut dan dilarikan ke RSUD Raden Mataher Jambi.
Discussion about this post