JAMBI – Para sopir angkutan batubara dari berbagai daerah di Provinsi Jambi yang berunjukrasa sejak Senin pagi (22/01/2024) hingga Selasa dini hari (23/01/2024) masih bertahan dengan melakukan aksi tidur atau menginap di lapangan kantor Gubenur Jambi.
Hasil pantauan di lapangan Kantor Gubernur Jambi, tampak para sopir truk batubara itu membuat tenda seadaanya di tengah lapangan tersebut dan ada juga yang tidur di truk mereka sendiri yang diletaknya di lokasi aksi unjukrasa tersebut.
Para sopir yang masih bertahan di lapangan kantor Gubernur tersebut dikarenakan mereka mendesak Gubernur Jambi Al Haris untuk membuka kembali pengunaan jalan nasional yang ditutup oleh Pemerintah Provinsi sejak dua pekan lalu.
Aksi unjukrasa tersebut pada pukul 13.45 WIB sempat terjadi aksi anarşi dimana ratusan massa yang tergabung dam Komunitas Sopir Batubara melempari kaca kantor gubernur dan melakukan pengerusakan lampu taman dan mobil dinas setempat.
Smentara itu Pemerintah provinsi (Pemprov) Jambi membuat laporan ke Polda Jambi terkait pengerusakan kantor gubernur pada aksi unjukrasa berujung pengerusakan yang dilakukan ratusan sopir batubara tergabung Komunitas Sopir Batubara (KS BARA) Jambi.
Laporan polisi tersebut dilaporkan dan dibuat langsung Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jambi Muzakir didampingi Plt Kepala Biro Hukum Ali Zaini di ruang SPKT Polda Jambi, Senin.
“Kami hari ini telah membuat melaporan kepada Polda Jambi atas kerusakan kantor gubernur yang dinilai senilai ratusan juta rupiah yang menjadi kerugian materil Pemprov Jambi,” kata Muzakir.
Dalam laporannya kejadian aksi kericuhan tersebut terjadi pukul 13.30 WIB, para pendemo merusak barang inventaris milik Pemprov Jambi.
Akibat unjukrasa anarkis yang dikoordinir oleh Komunitas Sopir
Batubara (KS-BARA) Jambi, sehingga menyebabkan kerusakanan diantaranya kaca utama pada gedung utama Kantor Gubernur Jambi sebanyak 137 keping, L
lampu tembak 500 watt sebanyak 30 unit, lampu hias 25 unit.
Lampu gantung besar sebanyak lima unit, 14 unit AC, empat unit mobil dinas rusa.
Dari kerusakan barang inventaris tersebut diatas, menimbulkan kerugian diperkirakan senilai ratusan juta rupiah.
Aksi unjukrasa ratusan sopir batubara yang awalnya berjalan damai akhirnya ricuh, para pendemo melempari kantor Gubernur Jambi dengan batu dan benda keras lainya dan menghancurkan lampu taman setempat karena tuntutan tidak disetujui pemerintah provinsi.
Hasil pantuan dari kantor Gubernur Jambi, Senin aksi unjukrasa yang awalnya berjalan damai namun setelah perwakilan batubara dengan Gubernur Jambi Al Haris,
Gubernur Jambi akui tidak ada masalah dengan para sopir batubara tetapi saya minta tanggungjawab para pengusaha batubara untuk penuhi janjinya buat jalan khusus batubara.
“Saya kemarin sudah ketemu sama pihak Semen Padang untuk jual batubara Jambi kesana untuk wilayah Kabupaten Tebo dan Bungo,” kata Al Haris.(JP03)
Discussion about this post