JAMBI – Sebanyak empat daerah di Provinsi Jambi yakni Kabupaten Bungo, Tebo, Kerinci dan Kota Sungai Penuh telah ditetapkan statusnya sebagai daerah tanggap darurat bencana banjir oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akibat tingginya curah hujan yang turun di daerah tersebut.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Jambi Andre Eko Rinjani, Jumat (12/01/2024) mengatakan penetapan status tanggap darurat banjir ini seiring dengan terus meluasnya banjir dan tinggi permukaan air digenangi banjir di wilayah tersebut yang sampai saat ini belum juga surut airnya.
“Banjir di empat wilayah tersebut terjadi sejak akhir 2023 dan hingga pertengahan Januari 2024, sehingga BPBD menaikkan status tanggap darurat bencana banjir karena diketahui banjir nya cukup tinggi dan wilayah yang terdampak juga meluas,” kata Andre.
Dalam hal ini pemerintah melalui gubernur juga telah turun meninjau banjir dan menyalurkan bantuan kepada daerah terdampak dan juga sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat.
Status tanggap darurat ini, Jambi bisa minta bantuan pusat setelah laporan langsung direspon dan saat ini sudah ada dua tim yang turun di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci yang dikomandoi salah satu deputi BNPB sedangkan untuk di Kabupaten Tebo dan Bungo dikomandoi Plt Direktur infrastruktur Darurat yang langsung turun memberikan bantuan secara simbolis untuk bantuan/dukungan operasional dan logistik.
Pada puncak musim penghujan saat ini, BPBD Jambi mengimbau masyarakat agarĀ berhati-hati terutama di kawasan sepanjang aliran sungai Batanghari agar meningkatkan kewaspadaan.
BPBD Provinsi Jambi mengimbau kepada wilayah yang terdampak banjir atau berpotensi bencana agar melakukan pendataan kelompok rentan di wilayahnya serta pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga yang terdampak banjir.
Hal ini penting sebagai bentuk kesiap siaga an bencana dan memudahkan proses evakuasi ketika terjadi bencana di wilayah tersebut dan jika sudah terdata maka relawan ataupun tim penyelamatan bisa segera melakukan prioritas evakuasi pada daerah terdampak banjir.
“Upaya untuk pendataan kelompok-kelompok rentan yang ada di desa/kelurahan sehingga ketika kita lakukan evakuasi kita sudah tahu prioritas yang dievakuasi dan BPBD telah menyiagakan personil siap dengan logistik berupa makanan siap saji, perahu karet, dan lainnya,” kata Andre Eko Rinjani.
Discussion about this post