• Beranda
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
JambiPos.com
No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Bisnis
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Politik
  • Pariwisata
  • Ragam
  • Daerah
  • Nasional
  • Bisnis
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Politik
  • Pariwisata
  • Ragam
Morning News
No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Bisnis
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Politik
  • Pariwisata
  • Ragam
Home Berita

KKI Warsi Akui Ketahanan Pangan Ancaman Hutan Gundul

10/01/2025
in Berita, Nasional
0
Direktur KKI Warsi Adi Junedi,

Direktur KKI Warsi Adi Junedi,

0
SHARES
2
VIEWS
PostTweetSendScan

JAMBI – KKI Warsi mengkhawatirkan ada optensi ancaman terhadap hilangnya tutupan hutan akibat kebijakan pemerintah pada program ketahanan pangan yang jika dalam pelaksanaanya nanti tidak tepat sasaran dilapangannya.

Direktur KKI Warsi Adi Junedi, di Jambi Jumat memastikan kekhawatiran potensi ancaman terhadap kebijakan program ketahanan pangan itu terjadi penebangan secara masif hutan
untuk mendapatkan lahan dalam menjalankan program pemerintah itu.

Baca juga

Kompol M Aulia Nasution Lulus Sespimmen Polri Angkatan 65

Kompol M Aulia Nasution Lulus Sespimmen Polri Angkatan 65

21/06/2025
Ditpolairud Jambi Gagalkan Perdagangan Ilegal Sisik Trenggiling

Ditpolairud Jambi Gagalkan Perdagangan Ilegal Sisik Trenggiling

20/06/2025
Helen's Play Mart

Ormas Minta Tempat Hiburan Malam ‘Helen’s Play Mart’ Ditutup  

18/06/2025
Pertamina Komitmen Awasi Distribusi BBM Di Jambi

Pertamina Komitmen Awasi Distribusi BBM Di Jambi

18/06/2025

“Ketahanan pangan itu penting tetapi lahannya harus dipastikan tidak ada masalah nantinya sehingga program itu bisa berjalan dan seiring dengan pelestarian dan penambahan tutupan hutan di tanah air,” katanya.

Program pemerintah itu penting tetapi bagaimana hutan tidak rusak maka dari itu solusinya adalah lokasi ketahanan pangan itu di area yang sudah tidak berhutan seperti lahan terbuka tadi seperti lahan bekas tambang.

Untuk di Provinsi Jambi bisa digunakan di daerah Sungai Manau Kabupaten Merangin yang sebenarnya bisa direklamasi dikembangkan di luar hutan.

Adi mengatakan di area area bekas tambang yang mesti ada upaya reklamasi itukan bisa berfungsi untuk upaya ketahanan pangan yang dipermanenkan menjadi area food estate karena kalau di area berhutan pasti ada kompensasi penebangan hutan baru.

Kemudian harus ada komitmen golongan atau kelompok yang harus penuhi ketetuan tidak menebang hutan yang akan berkaibat bencana ekologi bisa terjadi sehingga itu bisa memperparah kondisi sebagian alam di Indonesia.

“Kenapa menolak perencanaan pembukaan di hutan, karena menimbulkan defrentasi dari 20 juta hektar itu apa yang berubah jadi enam juta he hutan dan terjadi penurunan angka yang signifikan, sementara Indonesia ini sudah berkomitmen dengan norativikasi Paris Egriment sehingga itu menjadi komitmen Indonesia,” katanya.

Ketaatan pemerintah Indonesia yang diwakili Kementerian kehutanan dan Kementerian Desa untuk menjaminkan ke dunia global banwa indonesia komit dan konsisten dengan menambah tutupan hutan.

Adi Junedi menegaskan kesimpulannya KKI Warsi bukan menolak ketahanan pangan yang dibuka didalam kawasan hutan tetapi sebaiknya dibekas hutan dan area yang selama ini kritis dan bekas atau dirusak.

“Kami menyarankan untuk program itu dikembangkan di area yang tidak berhutan sama area area yang sudah tergenerasi dan kritis sehingga itu bisa dirubah menjadi upaya untuk reklamasi,” katanya.

Untuk Provinsi Jambi tepatnya Kabupaten Merangin ada 17 hutan desa yang disiapkan untuk ketahanan pangan itu bagaimana bisa batal karena di tolak dan sempat jadi diskusi beberapa lembaga swadaya internasional (NGO) di Jambi dan kayaknya memang pemerintah tidak terlalu serius untuk mengembangkannya.

Lahan seluas 20 juta hektar itu yang akan merubah hutan menjadi food estate dan tentu diharapkan bisa menjadi pertimbangan pemerintah untuk tidak meneruskan kebijakan itu kalaupun akan diteruskan, maka sarannya seperti diatas tidak membuka hutan dan menggunakan lahan yang tidak berhutan.

“Bekas tambang sekarangkan jadi lahan yang tidak optimal untuk jangka waktu yang sangat panjang bisa dilihat di Kabupaten Sarolangun, Batangharim Bungo itu sudah menjadi kolam dan itu tidak bisa ada ekosistem lagi maka direklamasikan saja menjadikan area ketahanan pangan,” kata Adi Junedi.(JP01)

Tags: ancaman hutan gundulJambiKetahanan panganKKI Warsi
Previous Post

KKKS Jindi South Jambi Temukan Cadangan Gas Di Batanghari

Next Post

Gubernur Minta Kepsek Dapat Tingkatkan IPM Provinsi Jambi

Artikel lainnya

Kompol M Aulia Nasution Lulus Sespimmen Polri Angkatan 65
Hukrim

Kompol M Aulia Nasution Lulus Sespimmen Polri Angkatan 65

21/06/2025
Ditpolairud Jambi Gagalkan Perdagangan Ilegal Sisik Trenggiling
Hukrim

Ditpolairud Jambi Gagalkan Perdagangan Ilegal Sisik Trenggiling

20/06/2025
Helen's Play Mart
Hukrim

Ormas Minta Tempat Hiburan Malam ‘Helen’s Play Mart’ Ditutup  

18/06/2025
Pertamina Komitmen Awasi Distribusi BBM Di Jambi
Daerah

Pertamina Komitmen Awasi Distribusi BBM Di Jambi

18/06/2025
UNJA -Digisawit
Bisnis

UNJA Luncurkan Aplikasi ‘Digisawit’ Untuk Bersaing Pasar Global

18/06/2025
Tenaga Kerja Asing
Nasional

Ditjen Imigrasi Perbarui Aturan Visa Kunjungan Untuk Calon TKA

17/06/2025

Discussion about this post

Juni 2025
S S R K J S M
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30  
« Mei    

Alamat Redaksi : Perum Aura Bimantara I No.52, RT.41/RW.00 Kelurahan Simpang III Sipin, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, Jambi 36126, Provinsi Jambi

No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Bisnis
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Politik
  • Pariwisata
  • Ragam